Selamat datang di Media Pembelajaran Cakrawala!

Solusi Belajar

Friday, May 17, 2019

0

Kelangkaan dan Sistem Ekonomi

A. Masalah ekonomi, yaitu konflik antara keinginan yang tidak terbatas dengan sumber daya dan barang/ jasa yang terbatas. Atau masalah ekonomi adalah Kesenjangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas  kebutuhan yang terbatas. Kebutuhan adalah :  hasrat yang timbul dalam diri manusia yang jika tidak  terpenuhi dapat mempengaruhi kelangsungan hidupnya  Keinginan : hasrat yang timbul dalam diri manusia yang jika tidak  terpenuhi tidak mempengaruhi kelangsungan hidupnya  Jawaban yang sangat penting terhadap permasalahan tersebut adalah manusia harus mampu menggunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan barang atau jasa agar dapat mengimbangi keinginan yang tidak terbatas. 

1. Kelengkapan Sumber Daya 

Dalam ilmu ekonomi dikenal empat faktor produksi pokok, yaitu tanah, tenaga kerja, kapital (model), dan pengusaha (kewirausahaan).

a. Tanah  Faktor produksi tanah adalah yang terpenting. Faktor produksi tanah terdiri dari :

a) tenaga penumbuh dari tanah 

b) tenaga air 

c) ikan dan mineral 

d) tanah yang diatasnya didirikan bangunan, serta 

e) iklim, cuaca, curah hujan, dan angin 

Sumber daya tanah terbatas (langka) karena bila kita menggunakan tanah tertentu untuk bangunan, maka kita tidak dapat lagi menggunakannya untuk lapangan sepak bola. Bila kita menggunakan tanah untuk jalan tol, maka tanah untuk pemukiman rakyat akan berkurang. Dengan demikian, faktor produksi tanah menjadi langka dan sangat terbatas. 

b. Entrepreneurship  Pengusaha (keahlian pengusaha) juga terbatas. Banyak produk yang tidak mampu dihasilkan karena tidak adanya faktor pengusaha. Faktor produksi pengusaha merupakan faktor yang sangat menentukan karena walaupun terdapat tiga faktor produksi lainnya tanpa ada keahlian dalam mengolah/ pengusaha semuanya tidak akan berarti. 

2. Kebutuhan Manusia Tidak Terbatas 

Kebutuhan timbul karena adanya tuntutan fisik dan atau psikis agar dapat hidup layak sebagai manusia. Kebutuhan manusia memiliki dua sifat khsuus, yaitu beraneka ragam dan tak dapat dipuaskan. 

a. Sifat alami manusia  Manusia mempunyai sifat selalu merasa kurang. Semakin banyak sarana yang dimiliki, semakin banyak kebutuhan yang dirasa kurang terpenuhi. 

b. Tingkat pendapatan  Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka akan semakin banyak atau bertambah kebutuhan.

c. Faktor lingkungan  Alam tempat manusia berada mendorong manusia untuk bertindak menyesuaikan diri dengan lingkungan.

d. Lingkungan sosial  Hidup bermasyarakat akan sangat dipengaruhi oleh budaya dan keadaan sosial diantara anggota masyarakat. Hal itu menimbulkan demonstration effect, yaitu kebiasaan (sifat) meniru tingkah laku orang lain. 

e. Kemajuan teknologi informasi  Seringnya barang-barang diinformasikan melalui radio, televisi, internet, dan media cetak akan lebih banyak orang yang mengetahui serta akan mendorong rasa ingin memiliki. 

f. Akulturasi budaya  Pengaruh budaya lain terhadap budaya yang sudah ada dimana corak dan ragam kebutuhan manusia secara alamiah dipengaruhi oelh bentuk kebudayaannya. 

g. Pedagangan internasional  Dengan dilaksanakannya perdagangan lintas negara akan terjadi aliran barang yang mendorong kebutuhan meningkat dengan pesat. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas dan selalu bertambah dari waktu ke waktu sedangkan sumber daya untuk memenuhinya terbatas. Hal ini menyebabkan manusia dituntut untuk menggunakan sumber-sumber daya tersebut secara cermat dan tepat serta harus tunduk kepada The Law of Scarcity (hukum kelangkaan), yaitu untuk memenuhi kebutuhan tertentu, orang harus mengorbankan sesuatu terlebih dahulu. 

3. Kelangkaan 

Langka (Scare) adalah kondisi dimana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan semua kebutuhan kita. Keadaan timpang antara kebutuhan manusia tidak terbatas, dihadapkan pada sarana atau alat yang terbatas dinamakan kelangkaan (scarcity). Barang/jasa adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan atau untuk pemuas kebutuhan manusia, atau dengan kata lain barang adalah setiap benda yang mempunyai faedah atau guna (utility) bagi manusia. 
Barang dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya:

a) Menurut sifatnya (Barang ekonomi dan Barang bebas)

b) Menurut fungsinya/tujuan penggunaannya (Barang konsumsi dan Barang produksi/barang modal)

c) Menurut wujudnya (Barang konkrit/material dan Barang abstrak/immaterial)

d) Menurut sifat hubungannya (Barang substitusi dan Barang komplementer)

e) Menurut prosesnya (Barang mentah/barang mentah, barang setengah jadi dan barang jadi)

Macam-macam barang yang lain dalam ilmu ekonomi, diantaranya:

a) Barang inferior. Barang yang permintaannya turun pada saat pendapatan seseorang naik, contoh: gaplek, cirinya kualitasnya rendah.

b) Barang giffen. Hampir sama dengan barang inferior yaitu barang yang kualitasnya rendah. Bedanya barang giffen memiliki efek yang lebih besar dari efek substitusinya, sedangkan barang inferior memiliki efek pendapatan yang negatif yang lebih besar dari efek substitusinya.

c) Barang superior. Barang yang bermutu tinggi.

Macam-macam kegunaan barang:

a) Element Utility (guna dasar)

b) Time Utility (guna waktu)

c) Place Utility (guna tempat)

d) Form Utility (guna bentuk)

e) Ownership Utility (guna hak milik)

f) Service Utility (guna pelayanan)  


4. Penyebab Kelangkaan Kebutuhan dan Sumber Daya 

Masalah ekonomi timbul dan berkembang seiring dengan semakin majunya kehidupan masyarakat. Semakin maju kehidupan masyarakat, semakin beraneka ragam kebutuhan hidup yang muncul. Selain itu, manusia mempunyai sifat tidak pernah merasa puas sehingga kebutuhannya akan terus bertambah tanpa ada batasnya.  Kelangkaan sumber daya dan barang/ jasa disebabkan oleh beberapa hal berikut :

a. Bencana alam  Bencana alam seperti tsunami, gempa dan banjir merusak sumber daya dan barang/ jasa sehingga sumber daya dan barang/ jasa tersebut tidak dapat digunakan lagi. 

b. Perang  Perang juga menimbulkan kelangkaan. Perang saudara yang terjadi di Sudan menimbulkan kelangkaan bahan makanan sehingga menyebabkan kelaparan. 

c. Keterbatasan kemampuan manusia  Kemampuan manusia yang terbatas dalam mengolah barang-barang modal y ang disediakan akan dapat yang menimbulkan kelangkaan. Karena keterbatasan ini hanya sedikit barang yang dihasilkan, sedangkan kebutuhan manusia terus meningkat. 

d. Banyaknya sumber daya yang rusak karena ulah manusia  Ulah manusia bisa menyebabkan kelangkaan sumber daya yang akhirnya dapat menyebabkan kelangkaan barang/ jasa. Salah satu contoh penebangan liar (illegal logging) yang mengakibatkan gundulnya hutan.

e. Kebutuhan yang tidak terbatas  Kenyataan menunjukkan bahwa kebutuhan manusia terus berkembang sesuai dengan kodrat manusia yang selalu merasa kurang namun penyediaan kebutuhan (barang/ jasa) dibatasi oleh kemampuan yang terbatas. 

f. Jumlah benda pemuas kebutuhan yang disediakan alam terbatas  Sebagian besar benda yang disediakan alam harus diolah untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia. barang yang akan dikonsumsi manusia harus melalui proses pemanfaatan ilmu dan teknologi.


B. Masalah Pokok Ekonomi 

1. Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Klasik  Dari keterbatasan sumber daya dan keinginan yang tidak terbatas muncullah masalah pokok ekonomi.  Masalah pokok ekonomi telah ada sejak dulu dan tetap ada hingga sekarang. Berikut ini kita akan membahas masalah pokok ekonomi yang telah muncul sejak manusia hidup berkelompok atau bermasyarakat berdasarkan tinjauan ekonom klasik dan ekonom modern.  Ekonom klasik diawali oleh Adam Smith. Menurut Adam Smith kemakmuran tidak terletak pada emas, melainkan pada barang-barang. Kemakmuran menunjukkan suatu keadaan yang seimbang antara kebutuhan dengan benda pemuas kebutuhan. Proses untuk mencapai kemakmuran suatu masyarakat tidaklah mudah.  Menurut teori ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi msyarakat dapat digolongkan kepada tiga permasalahan penting, yaitu msalah produksi, masalah distribusi, dan masalah konsumsi. 

a. Masalah Produksi  Untuk mencapai kemakmuran, barang-barang kebutuhan harus tersedia di tengah masyarakat. Karena masyarakat sangat heterogen maka barang-barang yang tersediapun beragam jenisnya sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja yang harus diproduksi.  

b. Masalah distribusi  Agar barang/ jasa yang telah dihasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan sarana dan prasarana distribusi yang baik. contoh, dari kebun hasil panen perlu alat angkut yang ditunjang prasarana jalan yang baik agar hasil panen cepat sampai ke tangan konsumen dan tiadak tertimbun di produsen. 

c. Masalah konsumsi  Hasil produksi yang telah didistribusikan kepada masyarakat idealnya dapat dipakai untuk dikonsumsi oleh masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tepat pula. 

2. Masalah Pokok  Para ahli ekonomi modern sepakat bahwa dengan sumber daya yang tersedia, paling sedikit ada tiga masalah pokok yang dihadapi setiap perekonomian dan harus dipecahkan oleh masyarakat sebagai subjek ekonomi.

 a. Barang dan jasa apa yang akan diproduksi dan berapa banyak? (what and how much?) Karena sumber daya terbatas, masyarakat harus memutuskan barang apa yang akan di produksi (what). Sangat tidak mungkin untuk memproduksi semua jenis benda pemuas kebutuhan. Setelah ditentukan apa yang akan diproduksi, kemudian diputuskan berapa jumlah barang yang harus  diproduksi sehingga dapat ditentukan berapa sumber daya yang dibutuhkan untuk proses produksi.

b. Bagaimana cara memproduksi (How?) Pertanyaan ini menyangkut teknik produksi yang diterapkan dan kemampuan mengombinasikan faktor-faktor produksi atau sumber daya yang ada di dalam proses produksi. Dengan keterbatasan sumber daya ekonomi yang tersedia para produsen harus mampu menciptakan teknik produksi yang efisien. Untuk itu, kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi produksi perlu ditingkatkan. Teknologi atau metode produksi apa yang digunakan untuk memproduksi suatu barang: berapa jumlah tenaga kerja, jenis mesin, serta bahan mentah apa yang akan digunakan. Bagaimana mengkombinasikan faktor-faktor produksi yang ada agar berhasil dan berdaya guna 

c. Untuk siapa barang atau jasa dihasilkan? (for whom?) Pertanyaan ini menyangkut masalah untuk siapa atau lapisan masyarakat mana yang menikmati barang dan jasa yang diproduksi. Siapa yang memerlukan barang tersebut dan siapa saja yang menikmati hasilnya. Apakah barangbarang yang diproduksi tersebut akan didistribusikan menurut ukuran pendapatan, kekayaan atau kelompok tersebut di masyarakat Ketiga masalah di atas yaitu, what, how dan for whom bersifat fundamental dan bersifat kait-mengait satu dengan yang lainnya serta selalu dihadapi oleh setiap negara, baik negara sedang berkembang maupun negera yang sudah maju. setiap negara mengalami masalah tersebut namun tidak semua perekonomian memecahkannya dengan cara yang sama. Kemungkinan-kemungkinan produksi setiap negara untuk memecahkan masalah-masalah pokok yang dihadapai oleh setiap negara tergantung dari sistem perekonomian yang dianut oleh masing-masing negara.Pemilihan terhadap beberapa kemungkinan tersebut akan menimbulkan biaya peluang

3. Biaya peluang (Opportunity Cost)

adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena memilih alternatif lain. Selanjutnya kita akan membahas biayabiaya yang berhubungan dengan biaya peluang. Biaya sehari-hari adalah pengorbanan yang harus dilakukan untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi. Biaya Eksplisit adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan  Biaya Implisit adalah sama dengan biaya peluang  Laba Akuntansi adalah pendapatan dikurangi biaya eksplisit  Laba Ekonomi adalah pendapatan dikurangi biaya eksplisit dan biaya implisit  

Contoh 1:

 Amir saat ini adalah sebuah manajer pada perusahaan telekomunikasi. Gaji dia setiap bulan adalah Rp.5.000.000,- Amir beralih pekerjaan dan membuat usaha baru, yakni usaha Warung Internet. Untuk itu, biaya yang dikeluarkan untuk sewa tempat, pembelian peralatan komputer, akses internet dan gaji karyawan per bulan adalah sekitar Rp.10.000.000,- Penerimaan yang dia peroleh adalah Rp13.500.000,-. Maka Amir memperoleh penghasilan per bulannya adalah Rp3.500.000,- 

Dari contoh di atas berarti :

 – Laba Akuntansi adalah Rp3.500.000,-

– Biaya Eksplisit adalah Rp10.000.000,-

– Biaya Implisit (biaya peluang) adalah Rp5.000.000,-

 – Laba Ekonomi adalah Rp13.500.000-Rp10.000.000-Rp5.000.000,-      = (Rp1.500.000,-) -> Rugi 1,5juta Rupiah

 – Jadi, jika dilihat dari laba ekonomi, maka Amir mengalami kerugian 

Contoh 2 : Hadi ditawari untuk bekerja disuatu perusahaan dengan gaji Rp1.500.000,00 per bulan di sisi lain Hadi memiliki kemampuan secara Skill dan Modal untuk melakukan produksi suatu barang dengan peluang mendapatkan laba Rp5.000.000,00 per bulan tapi setelah melalui proses produksi dan promosi selama 5 bulan. 

Dari ilsutrasi di atas kemungkinan yang bisa terjadi diantaranya adalah:Jika Hadi lebih memilih mengambil peluang untuk  melakukan produksi sendiri maka dia telah kehilangan peluang untuk  bekerja pada orang lain  dengan gaji Rp1.500.000,00 selama 4 bulan, itulah yang dimaksud   dengan biaya peluang. Jadi besarnya biaya peluang bagi Hadi selama 4 bulan adalah 4 x  Rp1.500.000,00  = Rp6.000.000,00.  

C. Metode Ekonomi

1. Metode Induksi : Metode yang bermula dari kenyataan/fakta yang ada, di masyarakat, dianalisa kemudian di buat kesimpulan ekonomi.

2. Metode Deduksi : Metode yang bermula dari teori-teori/dalil-dalil umum yang telah ada lalu dianalisa kemudian dibuat kesimpulan ekonomi.

3. Metode Sintesa : Metode yang menggunakan kenyataan dan teori secara bersama-sama untuk membuat kesimpulan ekonomi.

D. Hukum Ekonomi

Hukum ekonomi adalah hubungan/pertalian antara dua variabel ekonomi yang saling berkaitan. Contoh: Hukum permintaan, hukum penawaran, hukum Greshman, dan lain-lain.

Ciri-ciri Hukum Ekonomi:

1. Berlaku jika keadaan yang lain tetap (Cateris Paribus) Sedangkan keadaan tersebut adalah: a. Pendapatan konsumen tetap b. Selera konsumen tetap c. Harga barang lain tetap d. Ekspektasi tentang harga tetap e. Tidak ada barang pengganti/substitusi)

2. Berlaku secara relative (tidak secara mutlak)

3. Bersifat tendens ekonomi: Hukum ekonomi berlaku jika ada gejala menuju apa yang dinyatakan dalam hukum ekonomi tersebut) Hubungan dalam hukum ekonomi ada dua macam, yaitu: 1. Hubungan kausal (sebab akibat) 2. Hubungan fungsional /Inerdependence (saling mempengaruhi)

E. Prinsip dan Motif Ekonomi

1. Prinsip ekonomi adalah pedoman/patokan yang digunakan manusia dalam melakukan kegiatan tindakan ekonomi. Pedoman tersebut berupa: “Dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil yang tertentu atau dengan pengorbanan yang tertentu untuk memperoleh hasil yang sebenar-benarnya” . Motif ekonomi adalah gejala sesuatu yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan ekonomi. Tindakan tersebut berupa:

a. Untuk mencatat keuntungan

b. Untuk mencapai penghargaan

c. Untuk mencapai kekuasaan

d. Untuk melakukan kegiatan social

0 comments:

Post a Comment